Showing posts with label investasi kebun. Show all posts
Showing posts with label investasi kebun. Show all posts

Sunday, February 3, 2013

Hama Penyakit Tanaman Kakao


Hama Penyakit Tanaman Kakao

Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa di sektor non migas. Dalam melakukan budidaya kakao terdapat kendala yang dapat menurunkan produksi dan mutu kakao yaitu berupa serangan hama dan penyakit.
Keberhasilan pengendalian hama dan penyakit sangat ditentukan oleh pengetahuan tentang penyebab kerusakan tersebut. Oleh karena itu pengenalan jenis hama dan penyakit pada kakao dan gejalanya sangat diperlukan agar dalam usaha pengendaliannya dapat berhasil dengan baik.

Berdasarkan pada konsep pengendalian hama terpadu (PHT) yang di definisikan sebagai suatu konsep/pemikiran/program dalam mengatasi masalah hama dan penyakit didasarkan pada beberapa pertimbangan ekologis, ekonomis dan biologis.
Adapun pemakaian pestisida merupakan alternatif terakhir dalam pengendalian hama terpadu.

Berikut ini adalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman kakao :

Hama utama tanaman kakao
  1. Hama Pengerek Buah Kakao atau yang lebih dikenal dengan PBK.
  2. Hama Kepik Penghisap Buah Kakao.
  3. Hama Ulat Kilan.
  4. Hama Pengerek Batang.
  5. Hama Tikus.
  6. Hama Babi Hutan.
Penyakit utama tanaman kakao
  1. Penyakit Busuk Buah.
  2. Penyakit Kanker Batang.
  3. Penyakit Antraknose Colletotrichum.
  4. Penyakit VSD (vascular streak dieback).
  5. Penyakit Jamur Upas.
  6. Penyakit Akar.
Saya akan membahas detail dari hama penyakit tanaman kakao pada postingan saya berikutnya.
Semoga bermanfaat.

Sejarah Kakao Di Indonesia


Sejarah Kakao Di Indonesia

Kakao dan cokelat, dua kata ini sudah sangat sering kita dengar dan merupakan bahan makanan dan minuman favorit bagi semua orang terutama bagi anak-anak dan remaja. Tanaman kakao (Theobroma cacao) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan yang dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang kita kenal sebagai cokelat.



Bahan makanan dan minuman dari cokelat mengandung nilai gizi yang tinggi karena banyak mengandung lemak dan protein serta beberapa kandungan gizi lainnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Beberapa produk cokelat yang umum dikenal luas oleh masyarakat dunia diantaranya, cocoa candy (permen cokelat), Ice cream (es krim), cocoa powder (bubuk cokelat) dan cocoa butter (lemak cokelat).

Tapi tahukah teman-teman semua siapa yang memperkenalkan tanaman ini di Indonesia ?

Beberapa literatur menjelaskan bahwa tanaman kakao berasal dari hutan-hutan tropis di Amerika Tengah dan di Amerika Selatan bagian utara. Penduduk yang pertama kali mengusahakannya sebagai bahan makanan dan minuman adalah suku Indian Maya dan suku Astek (Aztec).

Mereka memanfaatkan kakao sebelum orang-orang kulit putih di bawah pimpinan Christopher Colombus menemukan Amerika. Suku Indian Maya adalah suku yang dulunya hidup di wilayah yang kini disebut sebagai Guatemala, Yucatan, dan Honduras (Amerika Tengah). Ketika bangsa Spanyol datang pada tahun 1591, suku Astek-lah yang mereka kenal sebagai penanam dan yang mengusahakan tanaman kakao. Pada waktu itu, pengolahan biji kakao oleh orang-orang Indian dilakukan dengan cara menyimpan biji kakao dan mengeringkannya di bawah sinar matahari.

Bij yang telah dikeringkan tersebut selanjutnya disangrai di dalam pot tanah, tetapi sebelumnya kulit bijinya dihilangkan dan digerus dengan lumpang batu. Adonan ini kemudian dicampur dengan jagung dan rempah dan dijadikan makanan berupa kue atau dodol. Untuk membuat minuman, secuil kue ini diaduk dengan air yang dapat juga ditambahkan dengan vanili. Campuran ini disebut dengan “chocolatl”.  Pada waktu itu biji kakao tidak hanya digunakan sebagai minuman, tetapi juga digunakan sebagai alat barter, pembayaran upeti, juga digunakan dalam kegiatan upacara keagamaan dan pengobatan.

Bangsa Spanyol pada saat itu tidak menyukai cokelat hasil olahan suku Astek. Mereka mulai mencari cara pengolahan sendiri dengan menyangrai biji kakao, kemudian menumbuknya dan menambahkan gula tebu. Ternyata hasil pengolahan dengan cara seperti ini lebih cocok dengan selera mereka. Karena itu, pada akhirnya bangsa Spanyol memperkenalkan gula tebu ke Meksiko pada tahun 1522 – 1524. Orang – orang Spanyol juga tercatat sebagai penanam pertama kakao di Trinidad pada tahun 1525. Di samping bangsa Spanyol, bangsa Belanda juga tercatat sebagai perintis penanam kakao di Asia. 

Pengenalan pertama kakao kepada orang-orang Eropa terjadi pada tahun 1528. Orang – orang Spanyol membawa pulang beberapa kakao yang sudah mereka olah dan mereka persembahkan kepada Raja Charles V. Karena rasanya yang sangat lezat, cokelat menjadi terkenal di Spanyol sebagai makanan dan minuman yang baru. Pada awal tahun 1550, pengenalan kakao semakin meluas hingga ke seluruh daratan Eropa. Beberapa pabrik cokelat telah berdiri, seperti di Lisbon (Portugal), Genoa, Turin (Italia), dan Marseilles (Prancis). Selanjutnya, perdagangan biji kakao antara Amerika dan Eropa berkembang pesat (van Hall, 1932). Kakao semakin terkenal setelah ditemukannya cara dan alat untuk mengekstrak biji kakao menjadi lemak kakao (cocoa butter) dan bubuk cokelat (cocoa powder) oleh C.J. Van Houten sekitar tahun 1828 di Belanda. Setelah tahun 1878 cara membuat susu cokelat ditemukan oleh M. Daniel Peter di Swiss.

Di Indonesia, tanaman kakao diperkenalkan oleh orang Spanyol pada tahun 1560 di Minahasa, Sulawesi Utara. Ekspor dari pelabuhan Manado ke Manila tahun 1825 hingga 1838 tercatat sebanyak 92 ton. Nilai ekspor tersebut dikabarkan menurun karena adanya serangan hama pada tanaman kakao. Tahun 1919 Indonesia masih mampu mengekspor sampai 30 ton, tetapi setelah tahun 1928 ternyata ekspor tersebut terhenti (van Hall, 1932). Menurut van Hall, pada tahun 1859 sudah terdapat 10.000 – 12.000 tanaman kakao di Ambon. Dari pohon sebanyak itu dihasilkan 11,6 ton kakao. Namun, kemudian tanamannya hilang tanpa ada informasi lebih lanjut.

Sekitar tahun 1880, beberapa perkebunan kopi di Jawa Tengah milik orang-orang Belanda mulai melakukan  percobaan menanam kakao yang kemudian disusul perkebunan di Jawa Timur karena pada saat itu kopi Arabika mengalami kerusakan akibat terserang penyakit karat daun (Hemileia vastatrix). Pada tahun 1888 oleh Henri D. MacGilavry yang mengenal sifat-sifat baik kakao Venezuela terutama mengenai mutunya, didatangkan puluhan semaian baru dari Venezuela. Namun, sangat disayangkan karena yang bertahan hidup hanya satu pohon. Pada saat tanaman kakao tersebut mulai menghasilkan ternyata buahnya kecil-kecil, bijinya gepeng, dan warna kotiledonnya ungu, tetapi setelah biji-biji yang dihasilkan tersebut ditanam kembali, ternyata dapat menghasilkan tanaman yang sehat, buah dan bijinya besar, serta tidak disukai hama penggerek buah kakao (kakao mot) dan Helopeltis.

Dari pohon-pohon yang baik tersebut dipilih beberapa pohon sebagai pohon induk dan dikembangkan secara klonal. Upaya ini dilakukan di Perkebunan Djati Runggo (dekat Salatiga, Jawa Tengah), sehingga klon-klon yang dihasilkan diberi nama DR atau kependekan dari Djati Runggo. Berkat penemuan klon-klon DR (DR 1, DR 2, dan DR 3) ini perkebunan kakao ini dapat bertahan, bahkan selain di Jawa Tengah berkembang juga perkebunan kakao di Jawa Timur dan Sumatera.

Dari informasi diatas, rasanya kita perlu mengucapkan terima kasih banyak kepada Bangsa Spanyol dan Belanda yang telah memperkenalkan tanaman kakao di Indonesia.

Semoga bermanfaat.

sumber : http://cacaoorganicfairtrade.blogspot.com

Pemangkasan Pemeliharaan Pada Tanaman Kakao


Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel pemangkasan tanaman kakao beberapa waktu yang lalu. Setelah membahas jenis-jenis pemangkasan yaitu, pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan produksi. Maka pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai jenis pemangkasan yang kedua yaitu pemangkasan pemeliharaan tanaman kakao.


Tujuan dari pemangkasan pemeliharaan adalah untuk memelihara agar kerangka tanaman kakao yang sudah baik tetap bisa dipertahankan dan mengurangi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan. Adapun waktu yang paling ideal untuk melakukan pemangkasan pemeliharaan adalah setelah selesai pemangkasan bentuk sampai saat tanaman berproduksi dan sebaiknya dilaksanakan pada bulan Januari/Februari dan Juli/Agustus.

Pemangkasan pemeliharaan dilakukan untuk membuang tunas air (wiwilan, chupon) yang dilakukan sebulan sekali atau dua kali tergantung musim. Kalau musim hujan malah dianjurkan 2 kali perminggu.

Dengan adanya pemangkasan yang baik maka akan diperoleh panen kakao yang maksimal dan mengurangi terserangnya hama penyakit tanaman kakao.
Semoga informasi ini bermanfaat.

PASCA PANEN KAKAO


              PASCA PANEN KAKAO           


Untuk mendapatkan produk Kakao Kering yang berkualitas maka harus diperhatikan beberapa hal yakni :
v      PANEN
ü      Buah yang dipetik hanya buah yang sudah masak (5-6 bulan) dari saat bunga hingga sampai masak
ü      Hindari pemetikan buah yang masih mentah atau kelewat masak
ü      Alat pemetikan menggunakan gunting, pisau atau pisau bergalah yang tajam dan hindari terkena bantalan bunga
ü      Pemotongan tepat pada tangkai buah
ü      Buah dipecah menggunakan kayu hindari dengan besi karena dapat merusak bencon buah. Setelah dipecah biji dan plasenta dipisah.

v      PENGELOLAAN BIJI
  1. Fermentasi
Merupakan inti dari pengolahan biji kakao yang didalamnya terjadi :
-          Pembentukan aroma dan cita rasa khas coklat
-          Memastikan biji sehingga akan terbentuk warna keeping biji dan konsistensi keeping biji
-          Melepaskan lapisan lender biji, peragian gula menjadi alcohol dan mengurangi rasa pahit pada biji
Fermentasi dilakukan selama 6 hari dengan kotak bertingkat dari kayu berlubang dengan tiap 2 hari dibalik dan diletakkan dalam tingkat dibawahnya.

  1. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari langsung maupun dengan alat pengeringan dan dilakukan selama 7-10 hari sesuai cuaca hingga didapat kekeringan dengan kadar air 8 s/d 7 %.
  • Tanda-tanda kako kering :
-          Rapuh
-          Mudah patah
-          Berat kira-kira 1/3 berat biji basah.


  1. Sotasi Biji Kakao
-          Untuk memisahkan biji dan kotoran atau benda lain
-          Untuk memisahkan biji berdasarkan pada kenampakan fisik dan ukurannya
-          Pengelompokan mutu berdasarkan SNI

  1. Penyimpanan
-          Biji dikemas dalam karung yang kuat dan bersih dan tidak terkontaminasi dengan bau yang menyengat
-          Ruangan penyimpanan kering dan tidak lembab, cukup ventilasi dan bebas dari pencemaran bau
-          Penumpukan karung harus diberi pallet/alas dengan jarak ± 10 cm dari lantai

v     ANALISA KAKAO KERING
ü      Ambil Kakao 100 gram (1 ons)
ü      Jumlah Biji dihitung (bagus 110 biji)
ü      Kadar Air 8 s/d 7 %
ü      Biji dibelah semua, dikelompokkan menurut jenis masing-masing hingga 100%, dengan rincian sebagai berikut :
89%     F. Fermentasi               =…………gram/%      (warna coklat)
11%     V. Violet                      =          5     gram/%     (biru)
6%       S. Sleti                         =          6     gram/%     (agak hitam)
M. Moldy                                 =          0     gram/%     (jamur)
DB. Double Been                     =          0     gram/%     (biji gandeng)
BB. Broken Been                     =          0     gram/%     (biji rusak)
W. Web                                   =          0,1  gram/%     (kotoran)

Kelebihan dan Kendala yang lazim dimiliki/dihadapi Kelompok Tani
  • INTERNAL
Memiliki lahan yang luas dan bahanbakuyang tersedia sehingga sangat potensi untuk dikembangkan.
  • Kelemahan :
-          Masih di bawah standar teknis
-          Belum memperhatikan cara panen dan pengolahan yang benar
-          Kelembagaan Kelompok tani masih sangat lemah
-          Belum ada jaringan kerjasama
-          Modal terbatas
-          Produksi belum standar
-          Kwantitas dan Kontinuitas produksi belum terpenuhi
Kelemahan-kelemahan tersebut di atas bisa diatasi dengan adanya kegiatan Gabungan Kelompok  sehingga permasalahan tersebut bisa dipecahkan bersama-sama.
  • EKSTERNAL
  1. Memiliki Peluang Pasar yang sangat Luas baik Lokal, Nasional maupun Internasional
  2. Punya trend meningkat

  • OPERASIONAL KELOMPOK TANI
  1. Management baik
  2. Sebagai Unit Induk pemasaran produksi yang standar
  3. Menyediakan sarana produksi, dll
  4. Unit Pengolahan berstandar
Pengelolaan Perkebunan Kakao
Kegiatan Perkebunan :
  1. Penyiangan dan Pembuatan Rorak
  2. Pemangkasan Kebun (tanaman Kakao)
  3. Pemupukan
  4. Pemetikan Hasil/Panen

Tugas Kelompok Tani :
  1. Menginventarisir jumlah tanaman perkebunan Kakao di ilayah Kelompok Tani sesuai dengan TM, TBM, TTM agar kelompok tersebut tau persis Kondisi Perkebunan.
  2. Membuat Program Kerja Tauan Kelompok untuk menentukan kebutuhan dan jumlah biaya.
  3. Penentuan Pemasaran Produksi.
  4. Menyediakan Modal Kerja dalam Kelompok.
Zuki Rumpin
article source : http://lppm.ugm.ac.id

Jangka Waktu Dalam Pertumbuhan Hingga Panen Pada Tanaman Kakao


Meski kakao bisa ditanam di mana saja, tetapi menurut pihak Puslitkoka ada lokasi yang sangat optimal untuk tanaman kakao ini. Misalnya saja, daerah dengan curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun, ketinggian 0-600 mdpl untuk kakao mulia dan 0-300 mdpl untuk kakao lindak, kemiringan lahan 0-8%, tekstur tanah lempung berpasir, pH 6-7, suhu 24-28°C dan kelembaban 80%. Sentra kakao berskala besar yang terdapat di Indonesia, antara lain Sumatera Barat (Kabupaten Agam dan Padang Pariaman), Lampung, Kalimantan (Pakkat dan Sigapalang) dan Sibarosok (Sulawesi Utara). Kakao bisa berbuah sepanjang tahun, sehingga petani dapat melakukan panen setiap 7-14 hari sekali.
Buah akan masak setelah 5,5 bulan (di dataran rendah) atau 6 bulan (di dataran tinggi) dari masa penyerbukan. Tanaman kakao mencapai produksi maksimal pada umur 5-13 tahun. Namun Anda jangan khawatir karena tanaman ini tetap berproduksi sampai 25 tahun ke depan.
Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan hasil panen Kebun pembibitan Kakao (produksi). Di antaranya dengan memacu pembungaan dan pemangkasan rutin. Pembungaan dapat dipacu dengan melakukan pengairan pada saat tanaman mengalami stres karena kekeringan.
Pembungaan juga bisa dirangsang dengan menanam pada kelembaban udara tinggi (90- 95%). Pemangkasan rutin juga bisa meningkatkan hasil panen kakao, misalnya dari 1 ton/ha menjadi 1,6 ton/ha. Untuk kakao yang umurnya di bawah 5 tahun, cukup lakukan pemangkasan ringan (pemangkasan sedikit ujung dahan yang tidak bermanfaat dan membentuk tanaman kakao dengan menyisakan 60% daun).

Friday, February 1, 2013

Jual Kebun Untuk Sengon dan Jabon


Jual Kebun Untuk Sengon dan Jabon atau untuk menanam jenis tanaman kayu lainnya,
  • Harga Tanah : Rp.40 Jt s/d Rp.50 Jt Per Hektar.
  • Biaya Akte Jual Beli (AJB) : Rp.500.000 / Ha
  • Biaya Tanam lengkap termasuk bibit (6 tahun) : Rp.30 Jt / Ha.
  • Tanah dapat di-SHM-kan.
  • Jumlah Jabon/sengon yang akan ditanam : 1.000 pohon
  • Sharing panen : 80% bersih untuk pemilik lahan
Hubungi 081-311-661-479 (Asrofi) Hanya Yang Ingin Melihat Lokasi Kebun Dijual.

Lokasi Kebun Dijual
Lokasi Kebun : Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Untuk lebih jelas mengenai lokasi, struktur tanah dan lain sebagainya silakan langsung survey lokasi. Kami dapat jemput anda di Kuningan Jawa Barat ataupun di Cirebon, team kami siap menjemput anda.
Hanya teruntuk anda yang serius mau melihat lokasi silakan menghubungi saya di nomor HP saya  081-311-661-479, saya Asrofi.

Bagaimana Kalau Hanya Beli Kebun saja?
Kondisi yang saya sampaikan di atas adalah paket jual kebun berikut penanaman selama 6 tahun, akan tetapi kami juga jual kebun lepas tanpa paket penanaman, di lokasi yang sama harga 25%-30% lebih mahal dari harga yang kami cantumkan di atas.

Hubungi Saya (Hanya Yang Ingin Lihat Lokasi)
Asrofi
Hp : 081-311-661-479
Email :
Facebook : http://asrofi.web.id/fb
YM : asrofi_pom
PIN BB : 312F8AF8

Jual Kebun (Memiliki SHM Bekas Lahan Sawit di Pandeglang)


Jual Kebun Bekas Lahan Sawit, Memiliki SHM, Lokasi sangat Strategis di Pandeglang Banten Jawa Barat
  1. Harga 5900/m2 luas kapling 1.3-1.5 Ha (13.000-15.000 m2) atau -/+ 82 jt / kavling
  2. Sertifikat  Hak Milik (SHM)
  3. Sudah berbentuk kavling
  4. Ada jalan kontrol yang menjangkau tiap kapling (lebar 3-4 m)
  5. Dekat perkampungan warga (maksimal 1km)
  6. Ada Perumahan Baru dibangun dekat lokasi kebun
  7. Curah hujan tinggi, tanah subur (cocok untuk pengembangan agrobisnis)
  8. Kontur tanah relatif datar,  tinggi 20-100 m Dpl, kemiringan 0-10º
  9. Bebas banjir (berbukit rendah)
  10. Bisa untuk kebun sawit (ada pabrik pengolahan milik PTPN)
  11. Cocok untuk ditanami kayu (jabon, sengon, jati) atau buah-buahan (durian, manggis, rambutan) atau komoditas lain (kakao, karet, sawit, panili)
  12. Perawatan dan pengelolaan lebih lanjut dijamin.
  13. Lokasi di Pandeglang.
  14. Lokasi dekat jalur wisata, pantai Carita, Labuhan, Panimbang, Tanjung Lesung, Pulau Umang.
  15. Di Panimbang akan dibangun Bandara Internasional (luas pembebasan lahan 600 HA), Masterplannya nanti terintegrasi dengan jembatan selat sunda.



Untuk informasi mengenai lahan kavling murah di dekat Tanjung Lesung ini silakan menghubungi saya (Asrofi) di nomor telefon di bawah ini : 

081-311-661-479  (telkomsel)
085-876-415-340  (indosat)
081-904-983-985   (XL)
PIN BB : 312F8AF8

Jual Kebun untuk Investasi Jati


Jual Kebun untuk Investasi Jati di Cirebon Jawa Barat,
  1. Harga kebun untuk investasi jati ini sangat murah, yaitu Rp.55jt/ha
  2. Ada paguyuban petani setempat yang siap mengakomodasi tenaga kerja, paguyuban petani ini sudah mengelola lebih dari 300 H, investor yang sudah mempercayakan kepada paguyuban petani ini diantaranya dari Jakarta dan Surabaya. Salah satu investor yang memiliki lahan cukup luas di Cirebon ini adalah LEMHANAS.
  3. Tanah dapat di-SHM-kan.
  4. Lokasi basecamp dapat ditempuh 500 M dari jalan raya
  5. Dengan investasi kebun jati di Cirebon ini anda bukan hanya investasi untuk diri sendiri tetapi juga dapat mempekerjakan masyarakat setempat.
  6. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kebun Murah untuk investasi jati ini silakan menghubungi bp. Asrofi di nomor HP 081-311-661-479 (Telkomsel), 085-876-415-340 (Indosat), 081-904-983-985 (XL) PIN BB 312F8AF8.
Anda juga dapat memilih lokasi lain yang lebih strategis di Pandeglang Jawa Barat,
  1. harga Rp.5.900/m.
  2. sudah berbentuk kavlingan, 1 kavling luas 1,3 ha sd. 1,5 ha
  3. Tanah sudah SHM.
Untuk informasi lebih detail mengenai kebun murah di Pandeglang ini silakan menghubungi Pak Asrofi di nomor HP di atas.

FOTO LOKASI CIREBON




FOTO LOKASI PANDEGLANG

Jual Tanah Kebun di Brebes Jawa Tengah


Jual Tanah Kebun Murah di Brebes Jawa Tengah, harga sangat murah, cocok untuk bisnis perkebunan kayu, untuk lebih jelasnya saya rincikan sebagai berikut:
  1. Lokasi di Buara, Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah, lokasi dapat ditempuh dari Tol Bakrie Brebes, akses dari  pintu tol Pejagan 8 km.
  2. Harga 49 Jt / Ha
  3. Topografi; Kemiringan datar sd. 300 derajat. Ketinggian dari Permukaan Air Laut 300 MDPL
  4. Transaksi jual beli dengan notaris  dituangkan dalam Akte Jual Beli (AJB)
  5. Pengurusan Sertifikat Hak Milik (SHM) dapat kami bantu sampai selesai
  6. Terdapat sumber air, sumber air tidak terlalu dalam
  7. Pengelolaan dapat dilakukan sendiri atau bisa bekerjasama dengan paguyuban petani setempat
  8. Sangat cocok untuk tanaman kayu seperti sengon, jabon, albasia, dll
  9. Juga cocok untuk tanam singkong, jagung, palawija, dan lainnya
  10. Luas lahan 10 ha, dapat dibeli per ha ataupun seluruhnya.
  11. Foto dan peta silakan lihat di bawah
  12. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi detail. 081-311-661-479 081-904-983-985085-876-415-340 , atau PIN BB 312F8AF8 (Asrofi)
Posisi lahan sekarang Sebagian ditanami Kayu Jati
Keadaan lahan saat ini Ada yang semak-semak,
Keadaan lahan sekarang sebagian ada yang lahan basah/sawah










Terdapat sumber air di lokasi.

JUAL KEBUN MURAH

JUAL KEBUN MURAH

Telkomsel : 081-311-661-479
XL : 081-904-983-985
Indosat : 085-876-415-340
Email :
Facebook : http://asrofi.web.id/fb

YM : asrofi_pom

PIN BB :
312F8AF8
(ASROFI)

HANYA UNTUK YANG SERIUS DAN MAU MELIHAT LOKASI